Laporan KKL : Kontribusi Indonesia Comnet Plus terhadap Perkembangan Telekomunikasi di Indonesia
LAPORAN
KULIAH KERJA LAPANGAN
Kontribusi Indonesia Comnet Plus
terhadap Perkembangan Telekomunikasi di Indonesia
DISUSUN OLEH :
Nama
: Teguh
Heri Purwanto
NIM : 2014-53-014
Program Studi : SISTEM INFORMASI
Fakultas : TEKNIK
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
KUDUS
2016
JURUSAN SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS
MURIA KUDUS
PENGAJUAN
JUDUL LAPORAN KKL
Nama :
Teguh Heri Purwanto
Nim :
2014-53-014
Bidang Laporan :
Perkembangan Telekomunikasi
Judul Laporan : Kontribusi Indonesia Comnet Plus terhadap Perkembangan
Telekomunikasi di Indonesia
Pembimbing :
Supriyono, S.Kom. M.Kom
Dilaksanakan : Semester
Gasal tahun 2016/2017
Kudus,
08
Agustus 2016
Yang
Mengusulkan
Teguh Heri Purwanto
Menyetujui
:
Koordinator
KKL Pembimbing
Pratomo
Setiaji, S.Kom., M.Kom Supriyono, S.Kom.
M.Kom
RINGKASAN
Telekomunikasi
adalah transmisi dari tanda-tanda, sinyal, pesan, tulisan, gambar dan suara
atau pernyataan pikiran apapun oleh kawat , radio , optik atau lainnya
elektromagnetik system telekomunikasi
terjadi ketika pertukaran informasi antara komunikasi peserta meliputi
penggunaan teknologi. Pesatnya perkembangan telekomunikasi di Indonesia tak
lepas dari peranan PT Indonesia Comnet Plus, sejak di komersikannya pada tahun
2000an, PT Indonesia Comnet Plus telah banyak memberikan kontribusinya dalam
telekomunikasi di Indonesia, hal tersebut telah dibuktikan dengan banyaknya penyedia
layanan telekomunikasi di Indonesia seperti Telkom, Telkomsel, Indosat, dan
masih banyak lagi, tidak ragu untuk bekerja sama dengan PT Indonesia Comnet
Plus dalam menggunakan jasanya. Hingga
tahun 2015, peta jaringan yang dimiliki oleh PT Indonesia Comnet Plus telah
mencapai seluruh Indonesia, termasuk papua. Pada awalnya PT Indonesia Comnet
Plus hanyalah anak perusahaan dari PLN yang menyediakan kebutuhan PLN mengenai
jaringan yang dibutuhkan, akan tetapi karena besarnya peluang yang dimiliki, PT
Indonesia Comnet Plus kemudian dikomersilkan. Pengkomersilan PT Indonesia
Comnet Plus tak lepas dari PT Telkom yang sangat ingin bekerja sama dengan PT
Indonesia Comnet Plus.
Kata Kunci : Telekomunikasi, jaringan, komersil
KATA PENGANTAR
Dengan
memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kuliah
Kerja Lapangan dengan judul “Kontribusi
Indoensia Comnet Plus terhadap Perkembangan Telekomunikasi di Indonesia” dengan lancar.
Penyusunan
Laporan KKL ini, merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi
Sistem Informasi S-1 pada Fakultas Teknik Universitas Muria Kudus, khususnya
mata kuliah “Kuliah Kerja Lapangan”.
Atas
tersusunnya Laporan KKL ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar
besarnya kepada :
1.
Allah SWT, karena
telah diberikan rahmat dan karunianya atas waktu, kesehatan, serta segalanya
2.
Orang tua tercinta
yang selalu mendoakan dan mendukung dalam proses penyusunan laporan.
3.
Bapak Dr. H. Suparnyo,
S.H., M.S. selaku Rektor Universitas Muria Kudus.
4.
Bapak Mohammad Dahlan,
S.T., M.T. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Muria Kudus.
5.
Bapak R. Rhoedy
Setiawan, S.Kom, M.Kom. selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi S-1 yang
telah membimbing dan mendidik penulis.
6.
Bapak Pratomo Setiaji,
S.Kom, M.Kom selaku koordinator KKL yang telah membantu segala hal dalam
pelaksaan KKL sehingga dapat berjalan dengan lancar.
7.
Bapak Supriyono,
M.Kom. selaku Dosen Pembimbing untuk Kuliah Kerja Lapangan.
8.
Teman-teman Program
Studi Sistem Informasi Universitas Muria Kudus angkatan 2014, yang telah banyak
membantu dalam penyusunan laporan Kuliah Kerja Lapangan, dan
9.
Semua pihak yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan serta kerja
samanya untuk kesuksesan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan Sistem Informasi Tahun
2016.
Dalam
Penyusunan laporan ini penulis menyadari masih banyak kesalahan yang ditemukan,
oleh karena itu penulis mengharapkan saran, pendapat maupun kritiknya agar
dapat menjadi sebuah laporan yang lebih baik.
Kudus,
08
Agustus 2016 Penulis,
Teguh Heri Purwanto
DAFTAR
ISI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Struktur
organisasi pada PT. Indonesia Comnets Plus ...................... 7
Gambar 2.2 Alamat
perusahaan PT. Indonesia Comnets Plus ............................. 12
Gambar 3.1 Telekomunikasi dan jaringan.............................................................
13
Gambar 3.2 Penyebaran jaringan PT ICON +......................................................
16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Dari waktu ke waktu, perkembangan teknologi telekomunikasi
semakin berkembang. Pada awal mulanya, teknologi komunikasi hanya memungkinkan
kita untuk berkomunikasi satu arah, dalam tahap ini sangat sulit untuk
mendapatkan feedback. Sekarang media telekomunikasi modern sudah lebih interaktif
dan dengan cepat kita mendapatkan feedback dari lawan kita.
Pada awal perkembangannya, teknologi telekomunikasi di
Indonesia dirintis oleh PT. Telkom Indonesia bersama PT Rajasa Hazanah Perkasa
pada tahun 1984, perkekutuan ini menyelenggarakan layanan komunikasi seluler
dengan mengusung teknologi NMT -450 (yang menggunakan frekuensi 450 MHz)
melalui pola bagi hasil. Telkom mendapat 30% sedangkan Rajasa 70%.
Telekomunikasi merupakan teknik pengiriman atau penyampaian
infomasi, dari suatu tempat ke tempat lain. Perkembangan telekomuniasi di
Indonesia di zaman modern tidak lepas dari sepak terjang PT Indonesia Comnet
Plus (ICON +). Anak perusahaan dari PLN ini merupakan perusahaan yang berfokus
pada penyediaan jaringan, jasa, dan content telekomunikasi, khusus untuk
mendukung teknologi dan system informasi PT PLN (Persero) dan publik.
Awalnya PT Comnet Plus (ICON +) hanya difungsikan sebagai
penyedia jasa untuk mendukung PT PLN saja, akan tetapi seiring dengan kebutuhan
industri akan jaringan telekomunikasi dengan tingkat availability dan
reliability yang konsisten, Perseroan melihat peluang baru untuk mengembangkan
usahanya yaitu dengan mengkomersialkan kelebihan kapasitas jaringan
telekomunikasi ketenagalistrikan serat optik milik PLN di Jawa dan Bali.
Sejak dikomersilkannya PT Indonesia Comnet Plus (ICON +)
perkambangan telekomunikasi di Indonesia semakin pesat dan jangkauan telekomuniasi di Indonesia
semakin jauh. Perusahaan yang pertama kali menjalin kerjasama dengan PT ICON +
adalah PT Telkom Indonesia. Hal tersebut menandakan bahwa besarnya PT ICON +
telah diakui di Indonesia bahkan oleh perusahaan yang pertama merintis media
telekomuniasi di Indonesia.
Dari keterangan di atas , penulis bermaksud mengakngkat
judul “Kontribusi PT Indonesia Comnet Plus terhadap Perkembangan Telekomunikasi di
Indonesia”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan
di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1.
Apa yang di maksud telekomunikasi?
2.
Bagimana
perkembangan telekomunikasi di Indoensia?
3.
Bagaimana
kontribusi Indonesia Comnet Plus terhadap perkembangan telekomunikasi di
Indonesia?
1.3
Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis
mengungkapkan yang akan dibahas adalah bagaimana penjelasan tentang Model Bisnis, Model Bisnis Business to Business, Komponen
Model Bisnis, serta Tata Kelola di PT Indonesia
Comnets Plus.
Berdasarkan latar
belakang masalah diatas, maka yang akan dibahas penulis adalah bagaimana
penjelasan tentang telekomunikasi, perkembangan telekomunikasi di Indonesia,
dan peran Indonesia Comnet Plus.
1.4
Tujuan
Tujuan
penyusunan laporan ini, adalah sebagai berikut.
1.
Melengkapi tugas mata
kuliah KKL Program Studi Sistem Informasi Universitas Muria Kudus.
2.
Memberikan
informasi-informasi baru yang dapat dipadukan dengan kemampuan mahasiswa.
3.
Sebagai penerapan ilmu
yang diperoleh oleh mahasiswa selama perkuliahan.
4.
Kegiatan ini juga
bertujuan untuk mempelajari dan menganalisa peranan atau kontribusi Indonesia Comnet Plus terhadap perkembangan
telekomunikasi di Indonesia
1.5
Manfaat
Manfaat
dari Penyusunan laporan KKL ini, adalah sebagai berikut.
1.
Menambah pengetahuan
tentang bagaimana
perkembangan telekomunikasi di Indonesia
2.
Menambah pengetahuan
tentang kontribusi
Indonesia Comnet Plus terhadap perkembangan telekomunikasi di Indonesia
1.6
Tinjauan Pustaka
Ulfah
Mediaty Arief (2011) dalam sebuah jurnal yang berjudul “Jenis Layanan
Telekomunikasi yang didesain dan dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan
komunikasi para pelanggan”
mendefinisikan “Pengembangan dan modernisasi
infrastruktur telekomunikasi berperan penting dalam perkembangan ekonomi
nasionalsecara umum.”
Winarno Sugeng dan Indah Septiem Mery (2012) dalam
sebuah jurnal yang berjudul “Analisis jaringan komputer dinas komunikasi dan informatika” mendefinisikan “Dinas
Komunikasi dan Informatika dalam pengolahan data elektronik telah menggunakan
teknologi telekomunikasi berupa Jaringan Komputer dalam mengkomunikasikan antar
OPD satu dengan lainnya yang terdapat di Propinsi Jawa Barat.”
Yose Rizal (2015) dalam sebuah jurnal yang berjudul “Evaluasi
Strategi Pengembangan Jaringan Telekomunikasi dengan Blue Ocean Strategy” mendefinisikan “Industri
telekomunikasi ada di Indonesia sejak awal tahun 1990 dan mengalami
perkembangan atau booming yang sangat cepat dan pesat46 | IncomTech, Jurnal
Telekomunikasi dan setelah krisis ekonomi melanda Indonesia tahun 1997-1998,
tepatnya pada tahun 2000-an.”
1.7
Sitematika Penulisan
Untuk
sistematika penulisan dalam laporan Kuliah Kerja Lapangan ini, penulis mengacu
pada pedoman KKL Universitas Muria Kudus yang
disusun dengan ketentuan sebagai berikut.
BAB I
Pendahuluan
Pada bab I berisi tentang latar belakang, rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan, manfaat, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.
BAB
II Tinjauan Umum Perusahaan
Pada bab III
berisi sejarah perusahaan, bidang usaha, visi dan misi, struktur organisasi,
fasilitas, layanan dan alamat perusahaan PT. Indonesia Comnets Plus.
BAB III
Pembahasan
Bab ini berisikan pembahasan mengenai tema laporan yang
telah penulis angkat yaitu “Fault Management System di PT Indonesia Comnets
Plus”.
BAB IV Penutup
Pada
bab IV ini berisi kesimpulan dan saran, yaitu kesimpulan topik yang telah
dibahas pada bab pembahasan yang memuat secara singkat dan jelas tentang hasil
pengamatan dari kunjungan yang diperoleh sesuai dengan tujuan laporan KKL.
Apabila diperlukan, saran digunakan untuk menyampaikan masalah yang
memungkinkan untuk penelitian lebih lanjut yang ditujukan kepada mahasiswa
berikutnya yang akan mengangkat topik yang sama walau perusahaan berbeda.
Daftar Pustaka
Berisi seluruh sumber yang digunakan dalam pembuatan
laporan. Daftar pustaka dapat berupa buku, surat kabar, majalah, informasi dari
situs internet dan lain-lain.
BAB II
TINJUAN
UMUM PERUSAHAAN
2.1 Gambaran Umum
Perusahaan
Didirikan pada tanggal 3 Oktober 2000, PT Indonesia Comnets Plus (PT.
INDONESIA COMNETS PLUS) berfokus pada penyediaan jaringan, jasa, dan content
telekomunikasi, khusus untuk mendukung teknologi dan system informasi PT PLN
(Persero) dan publik. Untuk itu Perseroan mengadakan berbagai layanan unggulan
seperti Clear Channel, Multi Protocol Label Switching (MPLS), akses internet
broadband, Voice over Internet Protocol (VoIP), dan aplikasi perbankan.
Sebagai anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh PLN,
pada awalnya PT. INDONESIA COMNETS PLUS berfokus untuk melayani kebutuhan PLN
akan jaringan telekomunikasi. Seiring dengan kebutuhan industri akan jaringan
telekomunikasi dengan tingkat availability dan reliability yang konsisten,
Perseroan melihat peluang baru untuk mengembangkan usahanya yaitu dengan
mengkomersialkan kelebihan kapasitas jaringan telekomunikasi ketenagalistrikan
serat optik milik PLN di Jawa dan Bali.
Berdasarkan
pemikiran tersebut, PT. INDONESIA COMNETS PLUS mulai menjalin kerjasama dengan
berbagai perusahaan, terutama yang kegiatan operasionalnya membutuhkan jaringan
telekomunikasi yang ekstensif dan handal. Hingga saat ini Perseroan melayani
lebih dari 920 perusahaan di Indonesia, di industri-industri utama yaitu
telekomunikasi, perbankan, keuangan, pemerintahan dan manufaktur.
2.2
Sejarah
Perusahaan
PT. Indonesia Comnets Plus pada awalnya satu departement dengan PT PLN (Persero) dan
hanya berfokus melayani kebutuhan jaringan komunikasi untuk PLN. Seiring dengan
kebutuhan industri akan jaringan telekomunikasi dengan tingkat availability dan reliability yang konsisten, Perseroan melihat peluang bisnis baru
untuk mengembangkan usahanya yaitu dengan mengkomersialkan kelebihan kapasitas
jaringan telekomunikasi ketenagalistrikan serat optik milik PLN di Jawa dan
Bal, maka pada tanggal 3 Oktober 2000 PT Indonesia Comnets Plus (PT. INDONESIA
COMNETS PLUS) didirikan dan menjadi anak perusahaan dari PT PLN (Persero).
PT. INDONESIA COMNETS PLUS telah memiliki banyak
pencapaian (milestones) yang gemilang
seperti pada tahun 2001 telah menjalin kerjasama dengan PT Telkom (Persero) dan departemen perhubungan. Pada tahun
2008 PT. INDONESIA COMNETS PLUS melakukan ekspansi konektivitas jaringan ke
Sumatra dan wilayah-wilayah terpencil di Indonesia, serta memaksimalkan
pendayagunaan hak jaringan ketenagalistrikan milik PLN yang mencakup seluruh
wilayah Nusantara, yaitu “Right of Ways” (RoW). Pada 2009 PT. INDONESIA COMNETS
PLUS melakukan ekspansi konektivitas jaringan telekomunikasi ke wilayah
Indonesia bagian timur. Dengan pencapaian yang gemilang ini, pada tahun 2012 PT.
INDONESIA COMNETS PLUS mendapat sebutan THE
LIMIT BREAKER. Pada tahun 2013 PT.
INDONESIA COMNETS PLUS merancang strategi re-branding
dan aktivitas komunikasi korporat dangan mengusung tagline WE SPEAK BEYOND CONECTIVITY.
PT. Indonesia Comnets Plus telah memiliki 9 kantor
cabang di daerah dengan cakupan di lebih dari 60 kota besar, 150 kabupaten dan
3000 kecamatan di Jawa, Bali-Nusa Tenggara, Sumatera dan Sulawesi. PT. INDONESIA COMNETS PLUS juga telah
dipercaya oleh lebih dari 700 perusahaan sejak tahun 2000 dan mrupakan
satu-satunya penyedia Layanan Jaringan Telekomunikasi di End-to-end Fiber Optic
100% asli dan milik Indonesia.
2.3 Visi Perusahaan
Menjadi
penyedia solusi TIK terkemuka di Indonesia berbasis jaringan melalui
pemanfaatan aset strategis.
2.4 Misi Perusahaan
1.
Memberikan layanan TIK yang terbaik di
kelasnya kepada pelanggan guna meningkatkan nilai Perusahaan.
2.
Memenuhi kebutuhan dan harapan PLN
secara proaktif dengan menyediakan solusi-solusi TIK yang inovatif dan
memberikan nilai tambah.
3.
Membangun organisasi pembelajar yang
berkinerja tinggi untuk mendorong Perusahaan mencapai bisnis yang unggul dan
menjadi pilihan bagi talenta-talenta terbaik.
4.
Memberi kontribusi terhadap perkembangan
telekomunikasi nasional.
2.5
Struktur Organisasi Perusahaan
Gambar 2.1 Struktur organisasi pada PT. PT. Indonesia Comnets Plus
2.6
Deskripsi Pekerjaan
Berikut
adalah tugas dari masing-masing bagian pada PT. Indonesia Comnets Plus.
1.
Direktur Utama bertugas sebagai
koordinator, komunikator, pengambil keputusan, pemimpin, pengelola dan
eksekutor dalam menjalankan dan memimpin perusahaan.
2.
Direktur Perencanaan dan Operasi
membawahi Sub Direktorat Perencanaan dan Desain dan Sub Direktorat Operasi dan
Pemeliharaan, serta bertanggungjawab ke Direktur Utama.
3.
Direktur Niaga membawahi Sub Direktorat pengembangan Bisnis, Sub
Direktorat Layanan Kelistrikan, dan Sub
Direktorat Penjualan, serta bertanggungjawab ke Direktur Utama.
4.
Direktur Keuangan dan SDM membawahai Sub
Direktorat SDM dan Umum dan Sub Direktorat Keuangan, serta bertanggungjawab ke
Direktur Utama.
5.
Sekretaris Perusahaan membawahai Divisi
Hukum dan Divisi Hubungan Masyarakat serta bertugas untuk membantu pimpinan
dalam hal ini adalah Direktur Utama dalam melakukan tugas-tugas harian, baik
yang rutin maupun yang khusus.
6.
Satuan Audit Internal membawahi Divisi Audit serta bertugas untuk melakukan
audit internal perusahaan.
7.
Satuan Perencanaan Korporat membawahi
Divisi Strategi Korporat, Divisi Evaluasi Kinerja Korporat dan Proses Bisnis,
Divisi Manajemen Resiko, dan Divisi Sistem Informasi Korporat.
8.
Sub Direktorat Perencanaan dan Desain
membawahi Divisi Perencanaan Jaringan dan Divisi PMO.
9.
Sub Direktorat Operasi dan Pemeliharaan
membawahi Divisi Operasi, Regional, Divisi USO, dan Divisi Inventory Data Jaringan & RoW, dan Divisi Penerbitan.
10.
Sub Direktorat Pengembangan Bisnis
membawahi Divisi Pemasaran, Divisi Produk, dan Divisi Kemitraan.
11.
Sub Direktorat Layanan Ketenagalistrikan
membawahi Divisi Kinerja Penjualan Segmen Ketenagalistrikan, Divisi
Pengembangan dan Implementasi Aplikasi, Divisi Operasi dan Pemeliharaan
Aplikasi, dan Divisi Contact Center.
12.
Sub Direktorat Penjualan membawahai
Divisi Penjualan Segmen Operator, Divisi
Penjualan Segmen Enterprise, dan Divisi Customer
Loyality.
13.
Sub Direktorat SDM dan Umum membawahi
Divisi Strategi dan Pengembangan SDM, Divisi Pelayanan SDM, dan Divisi Umum.
14.
Sub Direktorat Keuangan membawahi Divisi
Anggaran dan Evaluasi, Divisi Perbendaharaan, Divisi Akuntansi, Divisi
Pengadaan dan Logistik, dan Divisi Pendapatan.
2.7
Layanan
Perusahaan
Berikut
adalah layanan yang di kelola maupun diberikan oleh oleh PT. Indonesia Comnets Plus.
1.
Network security
Keamanan jaringan yang sangat tinggi karena security jaringan menerapkan
metode Address Space, Routing Separation dan Analisa pada Label Spoofing.
2.
Mendukung Triple Play
Jaringan PT. Indonesia Comnets Plus siap mendukung layanan Triple Play.
3.
End to End Fiber Optic*
Media transmisi terbaik yang menghadirkan kehandalan jaringan serat optik
yang berkualitas bila dibandingkan dengan media coaxial dan wireless.
4.
Upgradable capacity
Kapasitas menggunakan serat optik memungkinkan upgrade kapasitas ke
bandwidth yang lebih besar.
5.
Non-stop monitoring
Monitoring layanan terpusat untuk semua layanan IP VPN PT. Indonesia
Comnets Plus selama 24 jam sehari dan 7 hari seminggu.
6.
Ready After Sales Support
Proses pelayanan gangguan yang 24 jam sehari dan 7 hari seminggu siap kapan
pun menangani layanan gangguan.
7.
SERPO
SERPO atau service point yang tersebar di seluruh Indonesia makin
mendekatkan proses penanganan gangguan di lapangan dengan lokasi pelanggan.
8.
Fast Delivery Services*
Paling cepat dalam delivery time karena menggunakan RoW dan tiang milik PLN
yang sudah tersebar di seluruh daerah di Indonesia untuk menggelar jaringan
fiber optik kabel sampai ke pelanggan.
9.
Escalation Procedure
Prosedur
jalur eskalasi yang jelas dan pasti jika terjadi keterlambatan atau hambatan
dalam penanganan gangguan. Customer Interface Traffic Monitoring Pelanggan bisa
memantau penggunaan bandwidth pada layanan IP VPN interface menggunakan
aplikasi MRTG (Multi Router Traffic Grapher).
2.8
Produk yang Dihasilkan
Beberapa produk yang dihasilkan PT. Indonesia Comnets Plus, antara
lain :
1.
ICONect
ICONect adalah
layanan jaringan yang digunakan untuk koneksi antar titik. Koneksi ini bisa
berjalan di layer dua dan layer tiga pada OSI Layer. Terdapat 4 (empat) jenis
layanan ICONect yaitu: Clear Channel,
IP VPN berbasis MPLS, Metronet, dan IP VSAT.
2.
ICONApps
ICONApps adalah
layanan berupa software atau aplikasi online yang digunakan untuk menunjang
tata kerja sebuah Perusahaan atau bisnis. Aplikasi ini biasanya berupa aplikasi
Informasi Teknologi (IT). Saat ini, layanan aplikasi teknologi ini digunakan
untuk lingkungan PLN terlebih dahulu dan dilayani melalui keberadaan Sub
Direktorat Layanan Ketenagalistrikan. Terdapat 7 (tujuh) jenis layanan ICONApps yaitu: I-Fuel, I-Rima, I-Coalsys, Contact Center 123, Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T),
dan Aplikasi Pengaduan dan Keluhan Terpadu (APKT).
3.
ICONWeb
ICONWeb adalah
layanan yang berjalan pada layer di atas layer network. Layanan ini masih berada di antara layer network dan layer aplikasi termasuk juga komunikasi
yang berada di atasnya. Terdapat 7 (tujuh) jenis layanan ICONect yaitu: Internet
Corporate, IP Transit, IIX, Telicon, Vicon, Telepon Desa, dan Internet Desa.
4.
ICONBase
ICONBase adalah
layanan yang berada di layer fisik pada tingkatan OSI Layer. Layanan ICONBase ini meliputi penyediaan
infrastruktur termasuk di dalamnya adalah penyewaan core, Manage Service Router,
ICON Cloud, dan Collocation. Terdapat 4 (empat) jenis layanan ICONBase yaitu: Dark Fiber
Service, Manage Service Router, ICON Cloud, dan Collocation
Data Center.
2.9
Nilai-Nilai
Perusahaan
1. Integrity
Jujur, tulus dan dapat dipercaya dalam
berpikir, berkata dan bertindak.
2.
Care
Bersikap peduli, berempati dan
responsif dalam memberikan pelayanan yang melebihi harapanstake holder.
3.
Open Mind
Bersikap obyektif dan komunikatif
untuk mencapai kinerja yang lebih baik.dan bertindak.
4.
Inovation
Kreatif dalam segala hal untuk
menghasilkan nilai tambah bagi stakeholder (pemegang saham, pelanggan,
karyawan, pemerintah).
5.
Teamwork
Bersinergi dan bekerjasama untuk
membentuk tim pemenang dan menghasilkan kinerja yang maksimal.
6.
Excellence
Bekerja cerdas dan persisten untuk menghasilkan
kualitas terbaik dalam mendukung keberhasilan perusahaan.
2.10
Penghargaan
PT.
Indonesia Comnets Plus telah memiliki
Sertifikat berstandard Internasional, antara lain:
1.
ISO 9001:2008
Quality Management System Certification
2.
ISO
27001:2008 Information security management certified
3.
MEF 9 and MEF
14 Metro Ethernet Forum Standardization
2.11
Alamat Perusahaan
Kantor
pusat PT. Indonesia Comnets Plus beralamat di Gedung Wisma Mulia Lt. 50-51, Jl.
Jend. Gatot Subroto No.42 Jakarta 12710, Jawa Barat Indonesia. Berikut adalah
gambar alamat dari perusahaan Indonesia Comnets Plus.
Gambar 2.2: Alamat perusahaan
PT. PT. INDONESIA COMNETS PLUS
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian telekomunikasi
Telekomunikasi
adalah transmisi dari tanda-tanda, sinyal, pesan, tulisan, gambar dan suara
atau pernyataan pikiran apapun oleh kawat , radio , optik atau lainnya
elektromagnetik system telekomunikasi terjadi ketika pertukaran informasi antara
komunikasi peserta meliteknologi teknologi puti penggunaan teknologi. Hal ini ditularkan baik
elektrik lebih media fisik, seperti kabel , atau melalui radiasi
elektromagnetik jalur transmisi seperti ini sering dibagi menjadi saluran
komunikasi yang mampu keuntungan dari multiplexing . Istilah ini sering
digunakan dalam nya bentuk jamak, telekomunikasi, karena melibatkan banyak teknologi yang berbeda.

Gambar 3.1 telekomunikasi
dan jaringan
Awal sarana berkomunikasi melalui jarak
jauh termasuk sinyal visual, seperti beacon , sinyal asap , telegraf semaphore
, bendera sinyal , dan optik heliographs. Contoh lain dari komunikasi jarak
jauh pra-modern termasuk pesan audio seperti kode drumbeats , paru-paru -blown
tanduk , dan peluit keras. 20 dan teknologi abad ke-21 untuk komunikasi jarak
jauh biasanya melibatkan teknologi listrik dan elektromagnetik, seperti
telegraf , telepon , dan teleprinter , jaringan , radio , transmisi microwave ,
serat optik , dan komunikasi satelit .
Sebuah revolusi dalam komunikasi nirkabel dimulai pada
dekade pertama abad ke-20 dengan perkembangan perintis di komunikasi radio oleh
Guglielmo Marconi , yang memenangkan Hadiah Nobel dalam Fisika pada tahun 1909.
penemu perintis terkenal lainnya dan pengembang di bidang telekomunikasi
listrik dan elektronik termasuk Charles Wheatstone dan Samuel Morse (penemu
telegraf ), Alexander Graham Bell (penemu telepon ), Edwin Armstrong dan Lee de
Forest (penemu radio), serta Vladimir K. Zworykin , John Logie Baird dan Philo
Farnsworth (beberapa penemu televisi ).
3.2 Perkembangan
awal telekomunikasi di Indonesia
Telekomunikasi seluler di Indonesia mulai dikenalkan pada
tahun 1984 dan hal tersebut menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang
pertama mengadopsi teknologi seluler versi komersial. Teknologi seluler yang
digunakan saat itu adalah NMT (Nordic Mobile Telephone) dari Eropa, disusul
oleh AMPS (Advance Mobile Phone System), keduanya dengan sistem analog.
Teknologi seluler yang masih bersistem analog itu seringkali disebut sebagai
teknologi seluler generasi pertama (1G). Pada tahun 1995 diluncurkan teknologi
generasi pertama CDMA (Code Division Multiple Access) yang disebut ETDMA
(Extended Time Division Multiple Access) melalui operator Ratelindo yang hanya
tersedia di beberapa wilayah Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.
Sementara itu di dekade yang sama, diperkenalkan teknologi
GSM (Global Global System for Mobile Communications) yang membawa teknologi
telekomunikasi seluler di Indonesia ke era generasi kedua (2G). Pada masa ini,
Layanan pesan singkat (Inggris: short message service) menjadi fenomena di
kalangan pengguna ponsel berkat sifatnya yang hemat dan praktis. Teknologi GPRS
(General Packet Radio Service) juga mulai diperkenalkan, dengan kemampuannya
melakukan transaksi paket data. Teknologi ini kerap disebut dengan generasi dua
setengah (2,5G), kemudian disempurnakan oleh EDGE (Enhanced Data Rates for GSM
Evolution), yang biasa disebut dengan generasi dua koma tujuh lima (2,75G).
Telkomsel sempat mencoba mempelopori layanan ini, namun kurang berhasil memikat
banyak pelanggan. Pada tahun 2001, sebenarnya di Indonesia telah dikenal
teknologi CDMA generasi kedua (2G), namun bukan di wilayah Jakarta, melainkan
di wilayah lain, seperti Bali dan Surabaya.
Pada 2004 mulai muncul operator 3G pertama, PT Cyber Access
Communication (CAC), yang memperoleh lisensi pada 2003. Saat ini, teknologi
layanan telekomunikasi seluler di Indonesia telah mencapai generasi
ketiga-setengah (3,5G), ditandai dengan berkembangnya teknologi HSDPA
(High-Speed Downlink Packet Access) yang mampu memungkinkan transfer data
secepat 3,6 Mbps.
3.3 Kontribusi
Indonesia Comnet Plus
PT.
Indonesia Comnets Plus merupakan anak
perusahaan dari PLN yang berfokus untuk
melayani kebutuhan PLN akan jaringan telekomunikasi. Seiring dengan kebutuhan
industri akan jaringan telekomunikasi dengan tingkat availability dan
reliability yang konsisten, Perseroan melihat peluang baru untuk mengembangkan
usahanya yaitu dengan mengkomersialkan kelebihan kapasitas jaringan
telekomunikasi ketenagalistrikan serat optik milik PLN di Jawa dan Bali.
Sejak dikomersilaknnya PT. Indonesia Comnet Plus
kiprahnya semakin berkembang khususnya dalam dunia penyediaan layanan jaringan
di Indonesia. Sejak sekarang ini telah banya sekali perusahaan penyedia layanan
jaringan yang bekerja sama dengan PT. Indonesia Comnet Plus, diantaranya yang
terbesar adalah Telkom, Telkomsel, Indosat, dan masih banyak lagi.
Pengkomersilan Indonesia Comnet Plus diawali dengan
kerjasama dengan Telkom yang pertama memprakarsai telekomunikasi di Indonesia,
bahkan Telkomlah yang menjadi cikal bakal di komersilaknnya PT Indonesia Comnet
Plus, karena Telkomlah yang “merujuk” agar PT Indonesia Comnet Plus di
komersilkan.
PT Indonesia Comnet Plus memiliki hak eksklusif untuk
menggunakan ROW (Right of Way) dan tiang PLN yang telah tersebar di seluruh
daerah di Indonesia, dalam konteks penyelenggaraan jaringan kabel optik sampai
ke lokasi pelanggan.
ROW adalah istilah resmi yang merujuk pada hak untuk
mengganggu akses normal ke beberapa lokasi fisik untuk alasan khusus. Misalnya,
perusahaan telepon dapat menggali jalan untuk menempatkan kabel baru karena dia
memiliki right of way.
Sampai tahun 2015 PT Indonesia Comnet Plus telah memiliki
akses jaringan hingga seluruh Indonesia (gambar 3.2)
Gambar 3.2 : penyebaran jaringan PT ICON +
Lebih dari 800 PoP di seluruh Indonesia 9 Regional
Office dengan lebih dari 100 Service Point seluruh Indonesia.
PoP adalah protocol yang digunakan untuk
mengambil/ mengelola e-mail di Internet.
Dengan adanya POP, dapat mempermudah untuk
mendapatkan e-mail dari sebuah mail server tanpa membutuhkan koneksi yang lama
dari Internet. POP - Version 3 (POP3)
adalah POP yang standar untuk Internet
yang akan mengijinkan client untuk mengakses, meninggalkan atau menghapus
e-mail yang ada di POP server secara dinamis.
Dalam hal kontribusi yang diberikan oleh PT
Indonesia Comnet Plus terhadap perkembangan telekomunikasi di Indonesia adalah
penyediaan layanan jaringan perusahaan-perusahaan penyedia layanan telekomunikasi.
PT Indonesia Comnets Plus (ICON+) sebagai
penyelenggara jaringan dan layanan telekomunikasi yang sudah 13 tahun mendukung
penyediaan jaringan telekomunikasi baik untuk PT PLN (Persero) maupun
perusahaan publik lainnya, siap untuk berkontribusi lebih dalam memberikan
layanan yang berkualitas kepada para pelanggannya. Hal ini diungkapkan oleh
Direktur utama ICON+ Muhammad Buldansyah di sela - sela jumpa pers hari ini di
kawasan jalan Gatot Subroto, Jakarta.
Lebih lanjut Buldansyah merasa optimis dengan tema
yang diusung perusahaan Beyond Connectivity , maka melalui kelebihan yang
dimiliki ICON+ yaitu jaringan fiber optic yang dapat menjangkau hingga ke
daerah-daerah terpencil, ICON+ yakin dapat memenuhi tuntutan pelanggan yang
tidak sekedar pada connectivity, tetapi dengan kualitas dan dukungan layanan
yang bermanfaat jangka panjang bagi pelanggan.
Setelah 13 tahun ICON+ ikut berkiprah di industri
telekomunikasi di tanah air, maka kami tetap memegang teguh komitmen dan terus
meningkatkan kontribusi untuk meningkatan perkembangan telekomunikasi di
Indonesia. Kami ingin meningkatkan jangkauan, kualitas dan dukungan layanan
kami, Buldansyah menambahkan. Buldansyah menegaskan kedepan ICON+ siap menjadi
partner strategis bagi perusahaan - perusahaan pengguna layanan jaringan
berbasis fiber optic ke segmen yang lebih luas seperti penyedia layanan TIK dan
konten, termasuk kerjasama infrastruktur dengan penyelanggara telekomunikasi di
Indonesia.
Senada dengan itu, Komisaris Utama ICON+ Moch.
Harry Jaya Pahlawan mengemukakan bahwa dengan hak pemanfaatan ROW milik PLN
yang diberikan kepada ICON+ sebagai anak perusahaan, menjadikan ICON+ memiliki
asset strategis sebagai modal untuk menjadi penyedia solusi TIK terkemuka dan
memliki potensi besar untuk pengembangan bisnis telekomunikasi di Indonesia.
Lebih lanjut Moch. Harry Jaya Pahlawan
menambahkan, bahwa kemajuan layanan ketenagalistrikan yang dimiliki oleh PLN
saat ini pun tidak terlepas dari peranan penting ICON+. Salah satu contohnya,
ICON+ telah mengelola pelayanan pelanggan PLN secara terpadu di seluruh wilayah
Indonesia. Hal ini merupakan bukti adanya terobosan inovasi yang dilakukan
ICON+ terhadap PLN melalui contact center PLN 123, sehingga PLN dapat
peningkatan pelayanan kepada para pelanggannya dengan memberikan kemudahan dan
percepatan sistem pelayanan PLN kepada para konsumen listrik di tahah air.
PT Indonesia Comnets Plus (ICON+) adalah
perusahaan nasional yang bergerak di bidang penyelenggara jaringan dan jasa
telekomunikasi. ICON+ merupakan anak perusahaan PT PLN (Persero) yang didirikan
pada tanggal 3 oktober 2000. ICON+ bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan
infrastruktur jaringan kelistrikan untuk telekomunikasi, yang semula hanya
dimanfaatkan untuk memnuhi kebutuhan layanan jaringan telekomunikasi bagi
operasi ketenagalistrikan. Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya
teknologi yang dimiliki, kini ICON+ beroperasi sebagai penyedia utama jaringan
telekomunikasi baik bagi PLN untuk maupun sector publik. ICON+ mendukung
perkembangan telekomunikasi dan teknologi informasi di Indonesia dengan
memanfaatkan Right of Ways (RoW) jaringan kelistrikan PLN untuk menyediakan
layanan jasa dan jaringan telekomunikasi berbasis Fiber Optic, baik bagi PLN
maupun pelanggan Corporate lainnya. Dalam hal ini ICON+ menyediakan jaringan
Fiber Optic yang terbentang di pulau Jwa, Bali, Nusa Tenggara, Sumatera,
Sulawesi dan Kalimantan. Sejak 1995, PLN telah mengoperasikan jaringan Fiber
Optic terutama di Pulau Jawa untuk memenuhi kebutuhan Telekomunikasi internal PLN.
PT ICON Plus meyakini bahwa untuk dapat
berpartisipasi dan mendukung penuh pembangunan berkelanjutan, terlebih dahulu
ICON+ harus mampu mengelola perusahaan untuk menjadi sehat, kuat dan
berintegritas, sehingga mampu memberikan kontribusi dan nilai tambah ekonomi
untuk selanjutnya bisa kami distribusikan secara optimal kepada para pemangku
kepentingan perusahaan. Semangat tersebut sudah tertanam dalam misi ICON+ yaitu
untuk “Memberikan layanan TIK yang terbaik di kelasnya kepada pelanggan guna meningkatkan
nilai Perusahaan, Memenuhi kebutuhan dan harapan PLN secara proaktif dengan
menyediakan solusi-solusi TIK yang inovatif dan memberikan nilai tambah,
Membangun organisasi pembelajar yang berkinerja tinggi untuk mendorong Perusahaan
mencapai bisnis yang unggul dan menjadi pilihan bagi talenta-talenta terbaik,
serta memberi kontribusi terhadap perkembangan telekomunikasi nasional”.
Kekuatan dan kesehatan kontribusi ekonomi tersebut
selanjutnya menjadi dasar bagi kami untuk bisa terlibat dan mendukung tujuan-tujuan
masyarakat dunia melalui PBB yang sudah disahkan menjadi Resolusi Majelis Umum
PBB pada tanggal 25 September 2015 yang berjudul “Transforming our world: the
2030 Agenda for Sustainable Development.” Dalam resolusi tersebut terdapat 17
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) yang harus dicapai
bersama-sama oleh negara-negara anggota PBB pada tahun 2030. Kami di ICON+
bertekad untuk secara aktif turut serta dalam mencapai tujuan pembangunan
berkelanjutan tersebut, terutama untuk tujuan nomor #9 yaitu membangun infrastruktur
yang berkualitas, mendorong peningkatan industri yang inklusif dan
berkelanjutan, serta mendorong inovasi.
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Telekomunikasi
adalah transmisi dari tanda-tanda, sinyal, pesan, tulisan, gambar dan suara
atau pernyataan pikiran apapun oleh kawat , radio , optik atau lainnya
elektromagnetik system telekomunikasi terjadi ketika pertukaran informasi antara
komunikasi peserta meliputi penggunaan teknologi. Pesatnya perkembangan telekomuikasi di Indonesia tidak lepas dari peranan
dari PT Indonesia Comnet Plus. Sejak dikomersilkannya PT Indonesia Comnet Plus,
perkembangan telekomunikasi di Indonesia pun semakin pesat, dan dikomersilkannya
PT Indonesia Comnet Plus tak lepas dari peran PT Telkom yang senantiasa
mendukung untuk dikomersilkan, selain besarnya peluang yang dimiliki.
4.2
Saran
Berdasarkan uraian dari kesimpulan diatas dapat diberikan saran kepada PT Indonesia Comnet Plus
agar menambah performa yang dimiliki, agar perkembangan telekomunikasi di Indonesia semakin pesat
lagi.
DAFTAR
PUSTAKA
Anggraini, Erianti.Perkembangan telekomunikasi di
Indonesia. 8 Agustus 2016. http://eriantianggraini.blogspot.co.id/2015/04/perkembangan-telekomunikasi-di-indonesia.html
Anonymous. Telekomunikasi.
8 Agustus 2016. https://id.wikipedia.org/wiki/Telekomunikasi
Anonymous. Mengintip
Sejarah Perjalanan Telekomunikasi di Indonesia. 8 Agustus 2016. http://www.usni.ac.id/showdetail.php?mod=art&id=Mengintip%20Sejarah%20Perjalanan%20Telekomunikasi%20di%20Indonesia
Anonymous. Tentang
Kami. 8 Agustus 2016. http://www.iconpln.net.id/id/about
Anonymous. Visi
& Misi. 8 Agustus 2016. http://www.iconpln.net.id/id/about/visi
Anonymous. Press
Release : ICON+ 13 Tahun Melayani Jaringan Fiber Optic. 8 Agustus 2016. http://www.iconpln.net.id/id/berita/detail/64/-press-release-%3A-iconplus-13-tahun-melayani-jaringan-fiber-optic
Arief, Ulfah Mesiaty, 2011. Jenis Layanan Telekomunikasi yang didesain dan dikembangkan
untuk memenuhi kebutuhan komunikasi para pelanggan. self published
Rizal, Yose, 2015. Evaluasi Strategi Pengembangan Jaringan Telekomunikasi
dengan Blue Ocean Strategy. self published
Sugeng, Winarno dan Mery, Indah Septiem, 2012. Analisis jaringan komputer dinas
komunikasi dan informatika. self published
0 Response to "Laporan KKL : Kontribusi Indonesia Comnet Plus terhadap Perkembangan Telekomunikasi di Indonesia"
Post a Comment