Tanggalkan tidur 8 jam !!!
Forget 8-hour Norm..
! Demikian kesimpulan sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat.
Alasannya pun sangat kontoversial, orang yang tidur delapan jam sehari atau
lebih cenderung meninggal lebih cepat. Tentu saja ini menggugat dogma lama
bahwa orang dewasa sebaiknya tidur delapan jam sehari. Bisa jadi ada benarnya
juga, perlu Anda tahu, orang–orang hebat macam Bung Karno, Mahatma Gandhi,
Nehru, Margaret Thatcher umumnya tidur hanya dua sampai tiga jam sehari dan
terbukti tidak mengalami gangguan kesehatan berarti, bahkan tetap produktif.
Anda nilai sendiri, kurang apa produktifnya orang semacam Bung Karno atau
Thatcher? Mereka orang-orang "besar" yang sangat berambisi dan
memiliki daya saing yang tinggi.
Sebaliknya di dunia
ini juga ada sekelompok orang yang tidur 8-12 jam dalam sehari dan kalau Anda
termasuk diantaranya, berarti Anda dapat digolongkan sebagai manusia dengan
tipe penidur. Manusia penidur biasanya kurang aktif bersaing, kurang ambisi,
dan cepat menerima apa adanya. Hidup memang bukan hanya tidur. Juga hidup bukan
untuk tidur. Tapi jangan lantas dianggap tidur itu tidak penting. Orang yang
sehat justru harus tidur dengan nyaman, sehingga ketika bangun, badannya segar
kembali dan bisa melakukan aktivitas dengan baik. Terutama bagi pekerja keras
seperti para eksekutif atau profesional, mereka yang selalu mendambakan
produktivitas tinggi dan prestasi kerja.
Kalau kemudian jam
tidur yang normal bervariasi dari dua jam sampai 12 jam sehari, pertanyaannya
lantas berapa jam tidur yang paling ideal? Kembali merujuk pada penelitian di
Amerika tadi yang dilakukan selama enam tahun dan melibatkan lebih dari satu
juta manusia, disimpulkan bahwa tidur tujuh jam perhari adalah yang terbaik.
Sejauh ini terbukti
sangat aman tidur hanya tujuh jam, enam jam, bahkan lima jam sehari dan ini
memperkuat penelitian yang dilakukan sebelumnya, kata pakar masalah tidur
Donald L Bliwise, PhD, dari Atlanta's Emory University. Namun, ia mengingatkan
bahwa tidak baik pula bagi kesehatan Anda apabila terus menerus tidur dalam
jumlah sedikit dalam waktu yang cukup lama. "Dalam beberapa malam tidak
masalah Anda kurang tidur, itu bukan sesuatu yang harus dirisaukan," kata
Bliwise. "Tapi bila Anda terus menerus tidur kurang dari lima jam sehari,
malam demi malam, barulah perlu dikhawatirkan. Sebab kalau Anda tidur hanya
empat jam selama berminggu-minggu, itu juga tidak baik," tambahnya.
Risiko
Kematian
Krike dan
kawan-kawan menganalisa hasil penelitian dari American Cancer Society yang diadakan
antara tahun 1982-1988. Studi ini mengumpulkan informasi tentang kebiasaan
tidur dan kesehatan manusia yang diamati selama enam tahun. Orang yang
dijadikan obyek penelitian rata-rata berusia 30 –102 tahun.
Orang yang tidur
delapan jam sehari, selama penelitian tersebut, memiliki risiko 12 persen
meninggal lebih cepat. Risiko meningkat menjadi 17 persen pada orang-orang yang
tidur tujuh jam sehari. Sementara risiko lebih besar, 34 persen terjadi pada
orang-orang yang tidur sepuluh jam sehari. "Risiko kematian pada orang
yang tidur sepuluh jam sehari, sama dengan risiko kematian pada orang
kegemukan," kata Kripke.
Lantas bagaimana
dengan orang-orang yang kurang tidur? Risiko kematian lebih awal sebenarnya
terjadi pula pada mereka yang kurang tidur, namun prosentasenya lebih kecil.
Risiko kematian lebih cepat tercatat sebesar 8 persen pada orang-orang yang
tidur enam jam sehari. Jumlahnya meningkat menjadi 11 persen terhadap orang
yang tidur lima jam sehari. Sedangkan risiko kematian sebesar 17 persen
disandang orang-orang yang tidur hanya empat jam sehari.
Ketika orang tidur, mereka melalui
sebuah periode (REM) Rapid Eye Movement.
Tahap yang berhubungan dengan mimpi,
otak menjadi sangat aktif. Tidur REM
dan mimpi dipicu oleh pons dan
struktur lainnya di brainstem. Pons mengirimkan
sinyal kepada hipotalamus dan kepada
cerebral cortex - yang sangat bertanggung-
jawab terhadap kegiatan-kegiatan kognitif. Pons
juga mengirimkan sinyal untuk menutup neurons di spinal cords.
Illustration by Lydia Kibiuk,
Copyright © 1994 Lydia Kibiuk. http://www.sfn.org/
Mengapa tidak baik tidur lebih lama?
Kebanyakan tidur sama halnya dengan kebanyakan makan,
kata Jim Horne , PhD, dari Loughborough University, Inggris, yang juga
melakukan penelitian yang berkaitan soal tidur ini. Ia bilang, "Sama
seperti kalau Anda makan lebih dari yang dibutuhkan dan minum lebih dari yang
diperlukan tubuh, atau minum bir, dan memakan makanan yang tidak kita butuhkan.
Begitulah, selama ini mungkin Anda tidur lebih dari yang Anda butuhkan, "
katanya. Perlu Anda simak pula peristiwa yang terjadi di Perancis beberapa
waktu lalu, yang menunjukkan bahwa terlalu banyak tiduran atau berada di
ranjang terlalu lama tidaklah sehat. Delapan mahasiswa Perancis yang
bermalas-malasan di ranjang selama enam pekan dengan letak kepala lebih rendah
daripada kaki mereka, kekebalan tubuhnya melawan virus dan tumor ternyata
menurun antara 40-50 persen dalam dua minggu pertama.
Orang Indonesia tidur lebih lama
Bagaimana di Indonesia? Dalam penelitian psikiater
Dr Yul Iskandar, orang Indonesia tidur rata-rata pukul 22.00 dan bangun pukul
05.00 keesokkan harinya. Lebih parah lagi dalam penelitian terhadap kelompok
anak-anak muda di Denpasar beberapa waktu lalu, menunjukkan 30-40 persen
aktivitas mereka untuk tidur. Seharusnya, kalau mau produktif dan bekerja lebih
banyak, orang Indonesia perlu mempersingkat jam tidurnya.
Bayangkan, ketika Indonesia dipimpin seorang Presiden
seperti Bung Karno yang hanya tidur dua sampai tiga jam sehari bisa membawa
Indonesia menjadi bangsa yang "besar" pada masanya. Bagaimana bila
saat ini semua pemimpin Indonesia memiliki pola tidur yang sama, tentu kita ini
bisa mengatasi krisis lebih cepat. Ya setidaknya, kita berharap saja pada putri
Bung Karno yang kini menjadi presiden, semoga ia juga mengikuti pola tidur
bapaknya sehingga bisa lebih produkif ... (KCM/IM)
Waktu ideal untuk tidur tidak bisa
dipatok delapan jam sehari. Tiap orang ternyata mempunyai kebutuhan yang
berbeda. Simak ulasan selengkapnya seperti dilansir mayo clinic berikut.
Jam
tidur berdasarkan usia :
Bayi
: 9 - 10 jam di malam hari, ditambah 3 jam untuk tidur siang.
Balita
: 9 - 10 jam di malam hari, ditambah 2-3 jam untuk tidur siang.
Anak
usia sekolah : 9 - 11 jam
Dewasa
: 7 - 8 jam
Selain
usia, ada faktor lain yang dapat mempengaruhi berapa banyak jam tidur yang Anda
butuhkan. Contohnya :
Kehamilan. Perubahan tubuh wanita selama awal
kehamilan dapat meningkatkan kebutuhan untuk tidur.
Penuaan. Orang dewasa membutuhkan jumlah
tidur yang sama dengan anak muda. Ketika Anda bertambah tua, bagaimanapun, pola
tidur Anda akan berubah. Orang dewasa cenderung tidur lebih singkat dengan
rentang waktu yang lebih pendek daripada anak muda.
Untuk
mencukupi kebutuhan tidur tadi, orang yang usianya bertambah biasanya
memanfaatkan dengan tidur siang.
Kurang
tidur sebelumnya.
Jika Anda kurang tidur, jumlah tidur yang Anda butuhkan meningkat.
Kualitas
tidur. Jika tidur
Anda sering terganggu atau sering terbangun, artinya tidur Anda tidak
berkualitas. Kualitas tidur Anda adalah sama pentingnya dengan kuantitas.
Meskipun
beberapa orang mengaku merasa tidur hanya beberapa jam saat malam, penelitian
menunjukkan bahwa orang yang tidur malamnya kurang tidak dapat bekerja dengan
baik jika dibandingkan dengan orang yang sudah tidur malam selama tujuh jam.
Studi
di antara orang dewasa juga menunjukkan bahwa tidur malam yang kurang atau
lebih dari tujuh jam dikaitkan dengan tingkat kematian yang lebih tinggi.
Jika
Anda sering mengantuk di siang hari, bahkan setelah meningkatkan jumlah
kualitas tidur Anda, maka Anda harus berkonsultasi pada dokter.
Sumber:
Merdeka.com
0 Response to "Tanggalkan tidur 8 jam !!!"
Post a Comment